Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Hallo sobat gaul semua!! :) apa kabar? Semoga selalu dalam lindungan gusti agung
yaitu Allah SWT. Aamiin
Oke sobat gaul kali ini saya
akan kembali dengan postingan saya yang InsyaAllah bermanfaat untuk teman-teman
semua. Dalam postingan kali ini saya akan membahas tentang “Kisah Nabi Zakaria a.s.”
Sebelum kita membahas
tentang kisah Nabi Zakaria as, ada yang tau tidak pebedaan antara nabi dengan
rasul? Hayooo siapa yang tau?? Jadi gini nih sobat gaul sekalian yang hitz!!
Nabi :
1. Menerima wahyu dari
Allah untuk dirinya sendiri.
2. Tidak memiliki
pengikut.
3. Mempunyai risalah dari
rasul sebelumnya.
Rasul :
1. Menerima wahyu dari
Allah untuk dirinya sendiri dan umat.
2. Memiliki pengikut.
3. Mempunyai risalah
sendiri dari Allah.
Nabi belum tentu
rasul dan rasul sudah barang pasti nabi? Apa maksudnya yaah sobat gaul
semuaaa??
Maksudnya : apa yang ada pada diri rasul belum tentu ada
pada diri nabi, tetapi apa yang ada pada diri nabi sudah pasti tentu ada pada
diri rasul. Misalnya : nabi menerima wahyu, rasul juga menerima wahyu dan nabi
tidak memiliki pengikut tetapi rasul punya banyak pengikut.
Nabi Zakaria as adalah salah satu dari 25 nabi yang harus kita ketahui.
Beliau menyerukan tauhid, penyembahan Allah swt, kesucian dan kebenaran
sepanjang umur dan memberikan hidayat kepada umat ke jalan yang lurus.
Nabi Zakaria, sadar dan
mengetahui bahawa anggota-anggota keluarganya, saudara-saudaranya,
sepupu-sepupunya dan anak-anak saudaranya adalah orang-orang jahat Bani Israil
yang tidak segan-segan melanggar hukum-hukum agama dan berbuat maksiat,
disebabkan iman dan rasa keagamaan mereka belum meresap betul didalam hati
mereka, sehingga dengan mudah mereka tergoda dan terjerumus ke dalam lembah
kemungkaran dan kemaksiatan. Ia khuatir bila ajalnya tiba dan meninggalkan
mereka tanpa seorang waris yang dapat melanjutkan pimpinannya atas kaumnya,
bahawa mereka akan makin rusak dan makin berani melakukan kejahatan dan
kemaksiatan bahkan ada kemungkinan mereka mengadakan perubahan-perubahan di
dalam kitab suci Taurat dan menyalah-gunakan hukum-hukum agama.
Di masa yang kuno ini terdapat seorang nabi dan seorang alim yang besar. Nabi yang dimaksud adalah Zakaria sedangkan seorang alim besar yang Allah SWT memilihnya untuk salat di tengah-tengah manusia adalah Imran. Imran adalah seorang suami dan istrinya sangat berharap untuk melahirkan anak. Waktu pagi menyelimuti kota, Istri Imran mengangkat tangannya dan mulai berdoa agar Allah SWT menganugerahinya seorang anak lelaki. Allah SWT mengabulkan doanya dan pada suatu hari ia merasa bahwa ia sedang hamil lalu kegembiraan menyelimutinya dan ia bersMikur kepada Allah SWT:
"(Ingatlah) ketika istri Imran berkata: 'Ya Tuhanhu, sesungguhnya aku telah menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi anak yang saleh dan berkhidmat (di Baitil Maqdis). Karena itu terimalah (nazar) itu dariku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.'" (QS. Ali 'Imran: 35)
Ia bernazar agar anaknya menjadi seorang pembantu di mesjid sepanjang hidupnya yang mengabdi kepada Allah SWT dan mengabdi kepada rumah-Nya, yaitu masjid. Lalu tibalah hari kelahiran. Istri Imran melahirkan seorang anak perempuan. Istri itu merasa terkejut karena ia menginginkan seorang anak lelaki yang dapat mengabdi untuk mesjid dan beribadah di dalamnya. Ketika ia melihat bahwa anaknya seorang perempuan, maka ia tetap menjalankan nazarnya, meskipun anak lelaki bukan seperti anak perempuan.
Allah SWT mendengar doa istri Imran. Allah SWT mendengar bahwa istri Imran memberitahu-Nya bahwa ia melahirkan anak perempuan dan Allah SWT lebih mengetahui tentang anak yang dilahirkannya. Allah SWT-lah yang memilihkan jenis kelamin anak yang lahir di mana Dia menciptakan anak laki-laki atau perempuan. Allah SWT mendengar bahwa istri Imran berdoa kepada-Nya agar Dia menjaga anak perempuan ini yang dinamakan Maryam dan juga menjaga keturunannya dari setan yang terkutuk:
"Dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau dari setan yang terkutuk. maka Tuhannya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakaria pemeliharanya." (QS. Ali 'Imran: 36- 37)
Nabi Zakaria tiap hari sebagai tugas rutin pergi ke mihrab besar melakukan sembahyang serta menjenguk Maryam anak iparnya yang diserahkan kepada mihrab oleh ibunya sesuai dengan nadzarnya sewaktu ia masih dalam kandungan. Tugas pengawasan atas diri Maryam diterima oleh Zakaria melalui undian yang dilakukan oleh para pengurus mihrab.
Nabi Zakaria mulai mengasuh Maryam dan mendidiknya serta menghormatinya sampai ia dewasa. Maryam memiliki tempat khusus di dalam mesjid. Ia mempunyai suatu mihrab yang di situ ia beribadah. Jarang sekali ia meninggalkan tempatnya. Ia selalu beribadah dan salat di dalamnya serta berzikir dan bersyukur dan menuangkan cintanya kepada Allah SWT. Terkadang Zakaria mengunjunginya di mihrab. Tiba-tiba, pada suatu hari Zakaria menemuinya dan ia melihat sesuatu yang mencengangkan. Saat itu musim panas tetapi Nabi Zakaria menemui di tempat Maryam buah-buahan musim dingin, dan pada kesempatan yang lain ia menemui buah-buahan musim panas sedangkan saat itu musim dingin. Zakaria bertanya kepada Maryam :
Zakaria : "Wahai Maryam, dari manakah engkau dapat ini semua?"
Maryam : "Ini
adalah pemberian Allah yang aku dapat tanpa dicari dan diminta. Di waktu pagi
dikala matahari terbit aku mendapatkan rezekiku ini sudah berada didepan
mataku, demikian pula bila matahari terbenam di waktu senja. Mengapa bapa
saudaranya merasa hairan dan takjub? Bukankah Allah berkuasa memberikan
rezekinya kepada siapa yang Dia kehendaki tanpa hisab”
Nabi Zakaria adalah seorang tua dan rambutnya sudah dikelilingi uban. Ia merasa bahwa tidak lama lagi hidupnya akan berakhir dan istrinya, bibi Maryam, adalah seseorang wanita tua sepertinya yang belum melahirkan seseorang pun dalam hidupnya karena ia wanita yang mandul. Nabi Zakaria menginginkan agar ia mendapatkan seorang anak laki-laki yang akan mewarisi ilmunya dan akan menjadi nabi yang dapat membimbing kaumnya dan berdakwah kepada mereka untuk mengikuti Kitab Allah SWT.
Zakaria berkata pada dirinya Maha Suci Allah SWT dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Lalu kerinduan mulai menyelimuti hatinya dan ia mulai menginginkan keturunan.
Nah sobat gaul, ini dia doa-doa yang disampaikan oleh Nabi Zakaria kepada Allah agar diberi keturunan :
Allah SWT mengkabulkan doa Zakaria. Belum lama Nabi Zakaria berdoa kepada Allah SWT hingga malaikat memanggilnya saat ia salat di mihrab:
"Hai Zakaria, sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu akan (memperoleh) seorang anak yang namanya Yahya, yang sebelumnya Kami belum pernah menciptakan orang yang serupa dengan dia." (QS. Maryam: 7)
Zakaria kaget dengan berita ini, bagaimana ia dapat memiliki seorang anak. Karena saking gembiranya Zakaria sangat terguncang dan dengan penuh keheranan ia bertanya:
"Ya Tuhanku, bagaimana akan ada anak bagiku, padahal istriku adalah seorang yang mandul dan aku (sendiri) sesungguhnya sudah mencapai umur yang sangat tua." (QS. Maryam: 8)
Ia heran bagaimana ia dapat melahirkan sementara ia sudah tua dan istrinya pun wanita yang mandul:
"Tuhan berfirman: 'Demikianlah.' Tuhan berfirman: 'Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan sesungguhnya telah Aku ciptakan kamu sebelum itu, padahal kamu (di waktu itu) belum ada sama sekali." (QS. Maryam; 9)
Hati Nabi Zakaria dipenuhi rasa syukur kepada Allah SWT dan ia pun memuji-Nya. Lalu ia meminta kepada Allah SWT agar memberinya tanda-tanda:
"Zakaria berkata: Ya Tuhanku, berilah suatu tanda.' Tuhan berfirman: 'Tanda bagimu adalah bahwa kamu tidak dapat bercakap-cakap dengan manusia selama tiga malam, padahal kamu sehat.' Maka ia keluar dari mihrab menuju kaumnya, lalu ia memberi isyarat kepada mereka; hendaklah kamu bertasbih di waktu pagi dan petang." (QS. Maryam: 10-11)
Jika hal ini terjadi padanya, maka hendaklah ia yakin bahwa istrinya hamil dan bahwa mukjizat Allah SWT benar-benar terwujud. Kemudian hendaklah saat itu ia berbicara kepada manusia melalui isyarat dan banyak bertasbih kepada Allah SWT di waktu pagi dan sore.
Zakaria mengetahui bahwa mukjizat Allah SWT telah terwujud lalu ia mengisyaratkan kepada kaumnya agar mereka bertasbih kepada Allah SWT di waktu pagi dan sore. Ia pun selalu bertasbih kepada Allah SWT dalam hatinya. Zakaria merasakan kegembiraan yang sangat dalam. Malaikat memberitahunya tentang kelahiran seorang anak lelaki yang Allah SWT menamakannya Yahya. Dengan kemuliaan yang agung ini, Allah SWT menyampaikan berita gembira kepada Zakaria bahwa anaknya Yahya akan membenarkan kalimat Allah SWT dan akan menjadi seorang yang mulia dan seorang Nabi dari orang-orang yang saleh.
Jadi perlu diingat ya sobat gaul! Kalo Allah sudah berkehendak, maka apapun yang mustahil akan menjadi mudah bagi-Nya. Ingat yaa sobaat gaul!
"Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah herkata kepadanya: 'Jadilah!', maka jadilah ia. " (QS. Yasin: 82)
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Sumber Artikel :
1. http://quran.al-shia.org2. http://kisah25nabi.blogspot.co.id
3. http://3.bp.blogspot.com













