Assalamualaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh.
Hallo teman-teman semua!! :) lama yaa
saya tidak memposting sesuatu di blog saya ini.
Oke teman kali ini saya akan kembali dengan postingan saya
yang InsyaAllah bermanfaat untuk teman-teman semua. Dalam postingan kali ini
saya akan membahas tentang “Dakwah Gaul”.
Pada zaman globalisasi seperti
sekarang ini teman, dakwah dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Apalagi
dibarengi dengan teknologi yang memadai. Sekarang saja dakwah sudah bisa
dilakukan secara Online. Keren
nggak? Di samping untuk memperluas ajaran agama Islam serta mendapat pahala
dari Allah SWT, pendakwah juga bisa bergaul bersama rekan-rekan yang mempunyai
perilaku baik.
Cara
Dakwah Gaul adalah sebagai berikut :
- Luruskan niat untuk menyampaikan dakwah semata-mata hanya untuk mendapat ridha dari Allah SWT.
- Pakailah pakaian yang sedang menjadi trend di kalangan anak muda tetapi masih menutup seluruh aurat.
- Usahakan selalu riang gembira dan tersenyum dalam melakukan dakwah.
- Menggunakan bahasa gaul yang sedang menjadi trend di kalangan anak muda dalam penyampaiannya.
- Menggunakan bahasa yang ringan namun dapat dimengerti oleh semua pihak.
- Membahas pokok-pokok masalah sehari-hari yang mungkin menjadi masalah sebagian besar anak muda.
- Memberikan solusi-solusi yang mudah dilakukan anak muda dalam menghadapi setiap masalahnya berdasarkan ajaran dalam Al-Qur’an, dsb.
SKIP!!
Gaul Oke, Dakwah Oke
Teman, yang namanya lagi masa pubertas
kayak gini emang butuh yang namanya gaul. Kalo misalkan kita lagi ngumpul sama
temen-temen nih pasti kudu, wajib, harus performance yang utama. Gaul
sama temen-temen gitu loh. Gak enak kalo penampilan acak-acakan, gak
pede. Makanya, fashion pun kudu gaul. Gaul boleh, tapi inget
sobat harus tetep sesuai dengan rambu-rambu islam ya. Kalo
yang ikhwan kudu nutup aurat dari pusar hingga lutut. Kalo yang akhwat
seluruh tubuh kecuali kedua telapak tangan dan wajah. Wajar aja lagi kalo
yang ikhwan kudu ngaca berkali-kali buat ngerapihin rambut biar gak
berantakan. Apalagi kalo akhwat (mohon maap aja ye yang akhwat), muka
kudu pake bedak en pelembab wajah biar tetep cantik. Wuih.. pokoknya dari
atas sampe bawah kudu rapih and cool nghitz deh.
Wajar aja kok kalo realita remaja emang kayak gini. Namanya juga
sedang cari identitas diri. Tapi di balik itu semua kita sebenarnya adalah
manusia dewasa yang menjadi harapan ummat loh. Kita
bukanlah remaja yang dikatakan oleh orang-orang kafir barat. Yaitu remaja adalah masa kebebasan.
Dari kebebasan itulah mereka bisa mencari jati diri mereka. Tugas kita bukan
kebebasan atau juga bukan coba-coba kemaksiatan. Tugas kita adalah menjadi agent of change (agen perubahan).
Berbagai
kerusakan telah terjadi di negeri tercinta ini. Mulai dari kerusakan
moral, ekonomi, politik, sosbud, pendidikan, dan kesehatan. Tidak hanya
itu sobat, benih-benih harapan negeri ini juga telah rusak. Banyak
saudara kita yang sudah terserang penyakit HIV/AIDS akibat dari pergaulan yang
amburadul ga karuan. Ditambah lagi kenakalan remaja kita. Tawuran,
bacok-bacokan, gelut-gelutan (kalo arti Indonesia namanya berantem), ampe ada
saling tusuk-tusukan (hiiiii, ngeri ngeliatnya). Teman, Apakah generasi seperti ini yang nanti akan
membangkitkan ummat ?
Hanya kita
sesungguhnya harapan yang akan mengubah nasib negara ini. Kitalah yang
nanti akan menjadi tonggak perubahan di masa depan. Kitalah nanti yang
akan mengguncang dunia dengan diinullah ini. Maka benar sobat, apa yang
dikatakan oleh presiden pertama kita soekarno. Beri aku 10 pemuda maka akan
kuguncang dunia. (www.deniar.net)
So,
apa harus kita lakukan untuk menjadi seorang agent of change? Teman, pasti kita butuh yang
namanya dakwah. Dakwah tidak mesti kita kudu bergaya seperti
ustad-ustad yang tausiyah di masjid. Atau kudu jadi ulama baru
dakwah. Tapi dakwah adalah kewajiban bagi setiap muslim. Walaupun kita masih remaja nih
teman, tetep kita kudu
dakwah. Banyak dalil Al-Qur’an maupun hadits yang mewajibkan setiap muslim
untuk berdakwah. Walaupun itu cuma mengingatkan temen yang sedang
maksiat. Nih buktinya, Rasulullah SAW telah
bersabda :
”Siapa pun yang melihat kemungkaran, maka
hendaklah ia mengubah dengan tangannya, kalau tidak mampu, hendaklah mengubah
dengan lisannya, kalau tidak mampu hendaklah mengubah dengan hatinya, dan
itulah selemah-lemah iman.” (HR. Bukhori Muslim)
Contohnya
nih, misal ada temen kita yang ngomongnya kasar and jorok. Maka ingatkan dengan pukulan yang
pelan (Gak usah kenceng-kenceng nanti malah berantem jadinya) hanya sekedar
untuk mengingatkan. Kalo gak bisa dengan pukulan baru pake mulut.
Maksudnya kita kasih tau ke temen itu ngomong jangan kasar en jorok. Terus, kalo sobat mampu pake dalil
aja biar temennya yakin kalo yang dikatakan kita emang benar. Kalo sampe
cara ini dia gak berubah juga (emang bener-bener keras kepala) maka kita pake
hati kita. Maksudnya kita benci dengan sifat jeleknya bukan benci dengan
orangnya.
Tapi gimana
dong aku kan malu ngingetinnya. Nanti orang itu marah sama aku. Gak
usah malu sobat, toh kita kan ngajak dia masuk surga. Kalo misalkan yang
dikasih tau itu gak berubah. Ya jangan dipaksain sobat. Itu malah
akan membuat persahabatan kita dengannya bisa jadi rusak. Yang penting itu
kita udah ngasih tau sebuah kebenaran. Urusan berubah atau tidak itu
urusan dia dengan Allah SWT. Kan Allah udah ngejelasin di surah Ar-Ra’du ayat 11 :
“….
Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum hingga kaum itu
mengubah diri mereka sendiri….” (QS. Ar-Ra’du:11)
Gi mana teman, udah ngerti belum kalo
sebenarnya kita tuh wajib dakwah? Rasulullah aja dulu dakwah kok. Masa
kita yang ngefans sama rasul enggak dakwah ? Kita juga dah tahu bahwa rasul itu
kan uswah/teladan kita. Maka setiap apa yang dilakukan rasul kita wajib ikuti
kecuali apa yang dikhususkan baginya. So, tunggu apa lagi. Ayo kita bersama-sama meraih kemuliaan dengan mengikuti dakwah Rasulullah
SAW. Insya Allah surga kan menanti kita
semua. Aamiin O:) Sifr_Ar-Razi
Mungkin itu teman postingan kali ini :) next time,
saya akan kembali dengan postingan lain yang bermanfaat kok. Tenang aja yaaa!!
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.









